Polisi menduga dia bermain dalam posisi duduk terus-menerus.
Polisi menduga dia bermain dalam posisi duduk terus-menerus.
Kamis, 19 Juli 2012, 10:42
VIVAnews - Penggemar game online
asal Taiwan meninggal setelah menjalankan sesi 40 jam bermain "Diablo
III." Game jenis Role Playing Game (RPG) ini menawarkan keseruan kisah
perjalanan membunuh monster dan melarikan diri dari ruang bawah tanah.
Game ini dinilai dapat menimbulkan kecanduan bagi pemainnya.
Diablo III merupakan video game online yang populer. Bagian yang paling menarik terlihat setiap akhir game. Pemain harus membangun kekuatan karakter. Kekuatan ini untuk mengalahkan sang musuh utama, Diablo.
Sayangnya, ini menjadi game terakhir yang dimainkan remaja laki-laki asal Taiwan. Dia bermain terus-menerus di ruang khusus warnet Tainan, selatan Taiwan. Dia mulai datang pada tengah hari pada 13 Juli 2012. Dia terus bermain tanpa makan selama dua hari.
Diablo III merupakan video game online yang populer. Bagian yang paling menarik terlihat setiap akhir game. Pemain harus membangun kekuatan karakter. Kekuatan ini untuk mengalahkan sang musuh utama, Diablo.
Sayangnya, ini menjadi game terakhir yang dimainkan remaja laki-laki asal Taiwan. Dia bermain terus-menerus di ruang khusus warnet Tainan, selatan Taiwan. Dia mulai datang pada tengah hari pada 13 Juli 2012. Dia terus bermain tanpa makan selama dua hari.
Pengelola warnet memasuki ruangan itu pada pagi harinya, 15 Juli 2012.
Remaja ini ditemukan pingsan dengan kepala terkulai di meja. Setelah dibangunkan, remaja ini sempat sadar.
Remaja ini ditemukan pingsan dengan kepala terkulai di meja. Setelah dibangunkan, remaja ini sempat sadar.
Ketika berjalan beberapa langkah, dia langsung pingsan. Dia dinyatakan meninggal tidak lama setelah tiba di rumah sakit.
Banyak detail insiden ini belum terungkap. Menurut News.com.au, polisi sedang menyelidiki penyebab kematian dan melakukan autopsi.
Polisi berspekulasi waktu bermain yang sangat lama ini dilakukan dalam posisi duduk yang sama terus-menerus. Ini diduga menimbulkan masalah kardiovaskular pada remaja Taiwan ini. Huffington Post menyebutkan dugaan serangan jantung ini belum terbukti.
Name lengkap pemain game ini belum diketahui. Dia hanya disebut dengan nama depan Chuang. Remaja laki-laki ini dikatakan berusia 18 tahun.
Pembuat game, Blizzard mengeluarkan pernyataan duka cita.
"Kami berduka mendengar kabar ini. Kami mengucapkan turut berbelasungkawa kepada keluarga dan teman-teman pada masa yang sulit ini. Kami merasa belum dapat berkomentar lebih lanjut sebelum mengetahui semua kondisi yang terjadi," tulis produsen game World of Warcraft ini dalam pernyataan resminya.
"Kami menyadari kebebasan individu atau orangtua dan wali untuk menentukan kebiasaan bermain game. Kami merasa moderasi jelas diperlukan. Pengawasan terhadap kehidupan harian seseorang perlu dilakukan dalam setiap bentuk hiburan apapun," tulis Blizzard.
Kematian karena bermain game ini bukan yang pertama terjadi di Taiwan. Sebelumnya, seorang pria telah meninggal di Taipei setelah bermain video game selama 23 jam non stop.
Banyak detail insiden ini belum terungkap. Menurut News.com.au, polisi sedang menyelidiki penyebab kematian dan melakukan autopsi.
Polisi berspekulasi waktu bermain yang sangat lama ini dilakukan dalam posisi duduk yang sama terus-menerus. Ini diduga menimbulkan masalah kardiovaskular pada remaja Taiwan ini. Huffington Post menyebutkan dugaan serangan jantung ini belum terbukti.
Name lengkap pemain game ini belum diketahui. Dia hanya disebut dengan nama depan Chuang. Remaja laki-laki ini dikatakan berusia 18 tahun.
Pembuat game, Blizzard mengeluarkan pernyataan duka cita.
"Kami berduka mendengar kabar ini. Kami mengucapkan turut berbelasungkawa kepada keluarga dan teman-teman pada masa yang sulit ini. Kami merasa belum dapat berkomentar lebih lanjut sebelum mengetahui semua kondisi yang terjadi," tulis produsen game World of Warcraft ini dalam pernyataan resminya.
"Kami menyadari kebebasan individu atau orangtua dan wali untuk menentukan kebiasaan bermain game. Kami merasa moderasi jelas diperlukan. Pengawasan terhadap kehidupan harian seseorang perlu dilakukan dalam setiap bentuk hiburan apapun," tulis Blizzard.
Kematian karena bermain game ini bukan yang pertama terjadi di Taiwan. Sebelumnya, seorang pria telah meninggal di Taipei setelah bermain video game selama 23 jam non stop.
0 komentar:
Posting Komentar